Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kristik Islam














Kriya kristik Islam merupakan salah satu bentuk seni bordir yang menggunakan teknik tusuk silang untuk menghasilkan pola-pola indah bernuansa Islami. 

Kristik sendiri berasal dari istilah bahasa Inggris cross stitch, yang berarti jahitan silang. Seni ini berkembang dari Eropa sejak abad pertengahan, kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk ke dunia Islam. 

Di tangan para pengrajin Muslim, kristik mengalami adaptasi khas, baik dari segi motif maupun maknanya. Sentuhan Islam terlihat dari pemilihan tema yang tidak menampilkan makhluk hidup secara utuh, melainkan lebih menonjolkan kaligrafi, bentuk geometris, dan hiasan floral.

Motif dan gaya tulisan pada kristik Islam sangat beragam, namun tetap berpegang pada nilai-nilai keindahan dan kesucian ajaran Islam.

Kaligrafi Arab menjadi unsur utama, biasanya berupa lafaz Allah, Muhammad, ayat-ayat pendek Al-Qur’an, atau doa harian. Selain itu, motif-motif geometris seperti pola bintang, segi delapan, dan lengkungan simetris sering digunakan karena mencerminkan keteraturan dan kesempurnaan ciptaan Allah. 

Warna yang dipilih umumnya bernuansa lembut dan harmonis, seperti hijau, emas, biru, dan putih. Semua elemen ini menjadikan kristik Islam bukan hanya karya seni, tetapi juga bentuk ekspresi keimanan dan ketenangan jiwa.

Dalam pembuatan kristik, bahan dan alat memiliki peranan penting. Kain yang biasa digunakan disebut kain aida atau linen, karena memiliki lubang-lubang kecil yang memudahkan jahitan silang. Benang yang dipakai umumnya adalah benang sulam DMC atau rajut yang memiliki warna beragam dan kilau lembut. Jarum kristik berbentuk tumpul agar tidak merusak serat kain. 

Selain itu, pembuat kristik juga membutuhkan pola sebagai panduan. Pola ini bisa digambar sendiri atau mengikuti desain yang sudah tersedia. Setiap warna pada pola memiliki simbol tertentu, sehingga pengrajin dapat menyesuaikan benang sesuai dengan petunjuk tersebut untuk menghasilkan hasil yang rapi dan presisi.

Cara pengerjaan kristik dimulai dengan menyiapkan kain pada pembidang agar permukaannya tegang dan mudah dijahit. Pengrajin kemudian mengikuti pola dengan menjahit benang membentuk tanda silang dari arah bawah ke atas, lalu dari sisi berlawanan. 

Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan konsistensi agar hasilnya rata dan indah. Setelah seluruh pola selesai, benang-benang di bagian belakang dirapikan dan disematkan agar tidak terlepas. Hasil akhir biasanya dibingkai atau dijadikan hiasan dinding, sajadah kecil, atau ornamen dekoratif di rumah dan masjid.

Dengan keindahan dan makna spiritual yang mendalam, kristik Islam menjadi warisan seni yang tidak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap keindahan dalam ajaran Islam.

Kristik yang paling saya sukai ini.
Mau jahit-jahit kristik lagi, tp mata nih dah nambah minusnya, minta tipsnya dong teman-teman...

Posting Komentar untuk "Kristik Islam"