Merawat Anak Kucing
Merawat anak kucing
Namanya Marwoto. Marwoto itu kucing jantan dan kucing kampung yang merupakan anak dari kucing kami terdahulu yaitu Oma.
Hahaha ntah kenapa jadi namanya Oma. Pertamanya namanya kami panggil "Cing". Tetapi setelah dia mempunyai anak cucu, kami panggil ia Oma, begitulah ceritanya.
Nah marwoto ini anak dari si Oma angkatan yang terakhir, karena terakhir kali ia beranak, setelah beberapa kali ia melahirkan.
Jadi Oma ini pun sudah beberapa kali melahirkan selama bertahin tahun sudah nampak tua raut muka kucing tersebut, tetapi masih bisa untuk melahirkan.
Ketika ia melahirkan Marwoto, sudah nampak si Oma ini sakit sakitan. Marwoto dan saudaranya nampak kesusahan untuk minum susu dari induknya, sang induk menolak untuk menyusukan anaknya karena sakit yang dideritanya.
Suatu pagi ketika melihat anak kucing dalam keadaan masih tertidur, tetapi induknya tidak tahu ada di mana. Segera saya mencari induk kucing tersebut tapi tidak ditemukan kemana ia pergi dan tidak ada jejaknya. Berarti "Oma" telah menghilang dan selama berhari hari tidak kembali pulang.
Tinggallah anak anak kucing yang masih mencari cari induknya. Kasihan sekali mereka masih menyusui tapi sudah ditinggal induknya.
Satu persatu anak kucing tidak dapat bertahan hidup, yang pada awalnya jumlahnya ada 4 ekor anak kucing, bersisa satu ekor anak kucing yaitu Marwoto.
Marwoto masih bisa bertahan hidup. Mungkin daya tahan tubuhnya kuat dan ia yang paling lahap menyusu ketika induknya masih hidup.
Saya suapi susu bayi, saya pakai susu SGM yang umur 0-6 bulan untuk Marwoto agar ia tetap bertahan dan tidak kelaparan. Alhamdulillah ia mau meminumnya, meski sedikit dipaksa. Ketika ia lapar saya coba memberi makan bubur bayi yang instan. Dan alhamdulillah ia mau menikmatinya. Saat ia tidak selera makan, saya beri minyak ikan untuk menambah nafsu makannya. Haha seperti manusia saja ya obatnya.
Marwoto sudah bisa terbebas dari masa sulitnya, dan ia sudah bisa makan ikan rebus yang disuir suir layaknya kucing dewasa.
Dan kini Marwoto tumbuh besar dan menjadi kucing dewasa dan sudah menjadi Ayah kucing.
Begitulah suka duka merawat anak kucing yang terkadang lucu dan kadang pula membuat kesal.
----
Namanya Marwoto. Marwoto itu kucing jantan dan kucing kampung yang merupakan anak dari kucing kami terdahulu yaitu Oma.
Hahaha ntah kenapa jadi namanya Oma. Pertamanya namanya kami panggil "Cing". Tetapi setelah dia mempunyai anak cucu, kami panggil ia Oma, begitulah ceritanya.
Nah marwoto ini anak dari si Oma angkatan yang terakhir, karena terakhir kali ia beranak, setelah beberapa kali ia melahirkan.
Jadi Oma ini pun sudah beberapa kali melahirkan selama bertahin tahun sudah nampak tua raut muka kucing tersebut, tetapi masih bisa untuk melahirkan.
Ketika ia melahirkan Marwoto, sudah nampak si Oma ini sakit sakitan. Marwoto dan saudaranya nampak kesusahan untuk minum susu dari induknya, sang induk menolak untuk menyusukan anaknya karena sakit yang dideritanya.
Suatu pagi ketika melihat anak kucing dalam keadaan masih tertidur, tetapi induknya tidak tahu ada di mana. Segera saya mencari induk kucing tersebut tapi tidak ditemukan kemana ia pergi dan tidak ada jejaknya. Berarti "Oma" telah menghilang dan selama berhari hari tidak kembali pulang.
Tinggallah anak anak kucing yang masih mencari cari induknya. Kasihan sekali mereka masih menyusui tapi sudah ditinggal induknya.
Satu persatu anak kucing tidak dapat bertahan hidup, yang pada awalnya jumlahnya ada 4 ekor anak kucing, bersisa satu ekor anak kucing yaitu Marwoto.
Marwoto masih bisa bertahan hidup. Mungkin daya tahan tubuhnya kuat dan ia yang paling lahap menyusu ketika induknya masih hidup.
Saya suapi susu bayi, saya pakai susu SGM yang umur 0-6 bulan untuk Marwoto agar ia tetap bertahan dan tidak kelaparan. Alhamdulillah ia mau meminumnya, meski sedikit dipaksa. Ketika ia lapar saya coba memberi makan bubur bayi yang instan. Dan alhamdulillah ia mau menikmatinya. Saat ia tidak selera makan, saya beri minyak ikan untuk menambah nafsu makannya. Haha seperti manusia saja ya obatnya.
Marwoto sudah bisa terbebas dari masa sulitnya, dan ia sudah bisa makan ikan rebus yang disuir suir layaknya kucing dewasa.
Marwoto sudah besar
Dan kini Marwoto tumbuh besar dan menjadi kucing dewasa dan sudah menjadi Ayah kucing.
Begitulah suka duka merawat anak kucing yang terkadang lucu dan kadang pula membuat kesal.
----
Marwoto ini mirip sama kucing kakak waktu kakak masih kecil.
BalasHapusTapi dia keturunan kucing America yang udah ke sekian, hehehehe.
Gimana usul panggilan Marwoto jadi si oto aja, hihihi
Iya kak kadang pas manggil marwoto kepanjangan jadi manggilnya si "Oto" hehe
HapusWahhhh indonesah sekali ya namanya...
BalasHapusDulu ada kawan punya kucing betina, namanya Puspita. Panggilannya 'Pus'
Hihihi
Namanya perempuan banget ya kak, kalo punya kucing jadi pengen namain yang unik unik ya
HapusSusah2 gampang ya rawat anak kucing hihi
BalasHapusYa begitulah, tapi gak susah2 kali di banding kucing ras
HapusKeren kak namain kucingnya marwoto hoho
BalasHapusKebetulan sekitaran rumah banyak kucing jg sejak dulu, tp ya gt kucing2 liar aja, tp sering kami kasih makan di rumah
Iya kak, yang namain kucingnya abang saya, baik ya kk selalu kasih makan kucing
HapusHahahaha, Marwoto kelihatan gagah ya, gak nyangka mamanya Oma, tadi aku pikir neneknya dia. Sorry mba, bercanda
BalasHapusItu lah kak si Oma saking sering melahirkan, cucu nya pun lebih tua daripada anaknya hehehe
Hapushehehe... aku gelik kak sam kucing... tapi kucing pun di kasih susu anak bayi juga yaaa. kirain cuman pake susu khusus kucing aja
BalasHapusIya kak, kebetulan kucingnya mau minum susu manusia, beli susu kucing tak terbeli awak kak
HapusKok lucu ya dengar judulnya 😂😂 tpi aku suka hehe 😊😊
BalasHapusIya kak judulnya berdasarkan kisah saya saat merawat kucing
HapusAduhh ingat kucingku si blekot yg manja kalo minta makan
BalasHapusKucing memang manja ya minta makan apalagi kalo majikannya manjain banget, tambah manja deh
HapusLucu kucingnya. Walaupun kampung tetap lucu juga apalagi enaknya perawatannya lebih murah ya. dikasih susu SGM, bubur ma ikan juga udah mau.
BalasHapusIya kak, kucingnya mau apa aja yang saya kasih, gak susah makanlah hehehe
BalasHapusMarwoto... Lucu banget namanya. Hahaha
BalasHapusAku jadi teringat kucingku yang sudah tak ada lagi setelah tiga bulan kepergianku ke luar kota dulu. Jadi sedih deh.
Karena kakanya perginya, kucingnya pun ikut pergi ya ka, satu hati namananya hehe
Hapushm... rame yachhh... aku kebenera suka banget am kucing.. tapi berhubung dah punya bayi.. ditunda dulu rawat kucing sampe bocah dah gedean
BalasHapusIya kak, kalo ada bocah jgn pelihara kucing dulu, takut tiba2 kucingnya menyerang anak2
HapusTerimakasih banyak kak
BalasHapus