Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permainan Anak-Anak Tahun 90-an yang Begitu Disukai

 

Masa kecil terasa begitu indah dan penuh warna. Pada tahun 90-an anak-anak kala itu lebih sering bermain di luar rumah bersama teman-teman sebaya, tanpa ponsel, tanpa internet, namun tetap bahagia. Permainan tradisional menjadi bagian penting dari keseharian mereka. Di halaman rumah, di lapangan kosong, atau di gang kecil, tawa anak-anak selalu terdengar riuh. Permainan tahun 90-an bukan hanya hiburan, tapi juga membentuk keakraban, kerja sama, dan daya kreativitas anak-anak di masa itu.

Salah satu permainan yang paling populer adalah petak umpet. Permainan ini sederhana: satu anak bertugas mencari, sementara yang lain bersembunyi di balik pohon, tembok, atau tempat lain yang aman. Petak umpet melatih kejelian dan kesabaran anak, baik bagi pencari maupun yang bersembunyi. Selain itu, permainan ini mengajarkan kerja sama, karena sering kali anak-anak saling membantu menyembunyikan teman agar tidak mudah ditemukan. Keceriaan muncul saat pencari menemukan seseorang atau ketika semua pemain berlari menuju “benteng” sambil tertawa.

Permainan lain yang juga sangat digemari adalah engklek. Anak-anak menggambar kotak di tanah menggunakan kapur atau pecahan genting, lalu melompat-lompat dengan satu kaki sambil melempar batu pipih ke setiap kotak. Engklek bukan hanya seru, tapi juga menyehatkan karena melatih keseimbangan tubuh, konsentrasi, dan kekuatan kaki. Setiap pemain berusaha menyelesaikan giliran tanpa menginjak garis atau kehilangan keseimbangan. Sifat kompetitifnya membuat permainan ini mendidik, tapi tetap menyenangkan.

Kemudian ada lompat tali, permainan yang banyak digemari anak perempuan. Dua orang memegang tali panjang dari karet gelang yang dirangkai, sementara satu atau beberapa pemain melompat di tengahnya mengikuti irama lagu. Tingkatan permainan dibuat semakin tinggi, menantang kelincahan dan ketepatan waktu lompatan. Lompat tali memberikan manfaat fisik yang besar — melatih otot kaki, ketahanan tubuh, serta koordinasi gerak. Selain itu, permainan ini menumbuhkan semangat sportivitas dan kebersamaan di antara teman-teman.



Tak kalah seru adalah gundu (kelereng), permainan anak laki-laki yang memerlukan ketelitian dan strategi. Anak-anak biasanya menggambar lingkaran di tanah, lalu berusaha menembak keluar kelereng lawan menggunakan kelereng miliknya. Semakin banyak kelereng yang didapat, semakin senang rasanya. Bermain gundu melatih konsentrasi, perhitungan jarak, serta koordinasi tangan dan mata. Selain itu, anak-anak belajar tentang kejujuran dan menerima kekalahan dengan lapang dada.



Permainan layang-layang juga menjadi favorit, terutama saat musim kemarau tiba. Anak-anak membuat layangan dari bambu, kertas minyak, dan benang gelasan, lalu menerbangkannya di lapangan luas. Sensasi saat layangan terbang tinggi di langit biru memberikan kebahagiaan tersendiri. Membuat layangan melatih keterampilan tangan dan kreativitas, sementara menerbangkannya membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam mengendalikan arah angin. Permainan ini juga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan memahami alam.

Selain itu, ada bekel, permainan bola kecil dan biji-bijian logam yang dimainkan di lantai datar. Anak-anak harus melempar bola, mengambil biji bekel sesuai urutan, lalu menangkap bola kembali sebelum memantul dua kali. Bekel melatih kelincahan jari, kecepatan reaksi, serta fokus tinggi. Tak hanya menyenangkan, permainan ini juga meningkatkan kemampuan motorik halus yang penting bagi perkembangan anak.

Permainan terakhir yang tak kalah populer adalah congklak. Permainan tradisional ini menggunakan papan kayu dengan lubang-lubang dan biji congklak yang biasanya terbuat dari kerang kecil. Dua pemain bergiliran memindahkan biji ke setiap lubang sambil menghitung. Congklak mengajarkan anak berhitung, strategi, serta kesabaran. Walau terlihat sederhana, permainan ini melatih logika dan kemampuan memprediksi langkah lawan.

Permainan anak-anak tahun 90-an menyimpan banyak kenangan dan nilai-nilai berharga. Tanpa teknologi modern, mereka bisa bahagia dengan hal-hal sederhana. Permainan itu tidak hanya menghibur, tapi juga menumbuhkan rasa solidaritas, sportivitas, dan kreativitas. Kini, di tengah maraknya permainan digital, mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak zaman sekarang bisa menjadi cara yang indah untuk menghidupkan kembali semangat masa kecil yang ceria dan penuh kebersamaan.

Posting Komentar untuk "Permainan Anak-Anak Tahun 90-an yang Begitu Disukai"